
SUNGAI PENUH – Ucapan tidak pantas yang diduga diucapkan oleh salah seorang anggota DPRD Kota Sungai Penuh dari Fraksi Golkar, Fahrudin, menuai kecaman luas dari masyarakat. Dalam insiden yang terjadi saat kunjungan kerja atau sidak Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh ke Pasar Beringin beberapa waktu lalu, Fahrudin disebut-sebut melontarkan kata-kata bernada penghinaan dengan menyebut nama hewan kepada para pekerja bangunan yang sedang melakukan pembongkaran pasar tersebut.
Perkataan tersebut sontak menimbulkan kemarahan dan rasa tersinggung, tidak hanya dari para pekerja bangunan yang menjadi sasaran langsung, tetapi juga dari masyarakat luas yang menilai ucapan tersebut tidak pantas keluar dari seorang wakil rakyat.
Merasa harga dirinya dilecehkan, para pekerja bangunan pun memutuskan untuk menempuh jalur hukum. Pada Jumat (tanggal kejadian bisa disesuaikan), sejumlah pekerja mendatangi Mapolres Kerinci untuk melaporkan Fahrudin atas dugaan pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan.
Salah seorang pekerja bangunan, Dio Fernandes, menyampaikan kekecewaannya atas perilaku anggota dewan tersebut.
“Ucapan yang dilontarkan Fahrudin sangat menyinggung perasaan kami. Kami ini rakyat biasa, tapi kami bukan hewan. Kami datang ke Polres Kerinci untuk melaporkan perbuatan yang menurut kami sudah melewati batas dan tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat publik,” ujar Dio.
Dio menambahkan bahwa pihaknya sebenarnya telah berusaha menunggu itikad baik dari Fahrudin untuk meminta maaf secara terbuka, namun hingga kini permintaan maaf tersebut tidak pernah datang.
“Kami sudah menunggu dengan sabar agar beliau datang meminta maaf, tapi sampai sekarang tidak ada niat baik sama sekali. Karena itu kami menempuh jalur hukum agar masalah ini bisa diselesaikan secara adil,” lanjutnya.
Para pekerja juga berharap pihak kepolisian dapat segera menindaklanjuti laporan tersebut dan memeriksa Fahrudin dalam waktu dekat. Selain itu, mereka mendesak petinggi Partai Golkar Kota Sungai Penuh agar memberikan sanksi tegas kepada kadernya tersebut.
“Kami berharap pihak kepolisian bisa mengusut tuntas laporan ini dan segera memeriksa Fahrudin. Kami juga meminta kepada pimpinan Partai Golkar agar mencopot Fahrudin dari jabatannya sebagai anggota DPRD, karena ucapan dan sikapnya sudah mencoreng nama baik lembaga dewan dan partainya sendiri,” tegas Dio.
Insiden ini menjadi sorotan publik di Kota Sungai Penuh. Banyak warga menilai bahwa seorang wakil rakyat seharusnya menjadi contoh dalam bersikap santun dan menghargai masyarakat, bukan justru mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan rakyat yang diwakilinya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Fahrudin maupun dari Fraksi Golkar DPRD Kota Sungai Penuh terkait laporan tersebut. Masyarakat pun kini menunggu langkah tegas dari aparat penegak hukum dan partai politik untuk menindaklanjuti persoalan ini sesuai aturan yang berlaku.(***)
0 Comments