![]() |
Siswa Smamuga bersama Majelis Guru melaksanakan upacara hari pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 (Zulkifli) |
Sidoarjo –SMA Muhammadiyah 3 Tulangan (Smamuga) menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 dengan nuansa berbeda, Jumat (2/5/2025). Mengusung semangat kebhinekaan, ratusan siswa dan guru hadir mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah.
Kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah ini dimulai pukul 06.50 WIB, usai program Ngaji Morning yang menjadi rutinitas harian sekolah tersebut.
Mengacu pada tema nasional yang diangkat oleh Kemendikdaskmen, “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua,” Kepala Smamuga Hartatik SPd selaku pembina upacara menyampaikan pentingnya meneladani nilai-nilai perjuangan tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara.
“Ki Hajar bukan hanya peletak dasar pendidikan nasional, tapi juga sosok yang mengajarkan pentingnya keteladanan, semangat, dan dorongan moral bagi generasi muda. Semboyannya yang terkenal: Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani harus terus kita aplikasikan dalam dunia pendidikan,” ujar Hartatik.
Dalam amanatnya, Hartatik juga menyinggung soal perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia, mulai dari KTSP 2006, Kurikulum 2013, Kurikulum Merdeka, hingga kurikulum baru yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2025-2026 mendatang, yaitu Kurikulum Deep Learning.
“Kurikulum yang terus berkembang ini merupakan bentuk evaluasi pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang lebih relevan dan bermutu. Kami berharap Smamuga bisa menjadi bagian dari upaya itu,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan harapan agar seluruh siswa kelas XII yang akan mengikuti rapat pleno kelulusan pada Senin (5/5/2025) bisa lulus 100 persen. Ia juga memberikan motivasi kepada siswa kelas X dan XI agar terus semangat belajar demi masa depan.
Selain mengenang perjuangan Ki Hajar Dewantara, Hartatik juga menyampaikan peran besar pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Menurutnya, pendidikan Muhammadiyah telah menunjukkan model pendidikan integratif antara nilai keislaman, ilmu pengetahuan, dan kepedulian sosial.
“KH Ahmad Dahlan menekankan bahwa umat Islam tidak boleh hanya jadi penonton dalam arus kemajuan. Pendidikan adalah kuncinya,” tegas Hartatik.
Dengan semangat itu, peringatan Hardiknas di Smamuga menjadi momen reflektif dan inspiratif bagi seluruh civitas akademika untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan karakter siswa.
Penulis : Zulkifli
Editor : Succonet
0 Comments