-->

Iklan

Indonesia Akan Membeli 42 Pesawat Tempur dari Cina, Tanda Pergeseran Utama dalam Strategi Pertahanan

Monday, October 20, 2025, October 20, 2025 WIB Last Updated 2025-10-19T20:16:49Z
Indonesian Defense Minister Sjafrie Sjamsoeddin walks during a welcoming ceremony in Jakarta, Indonesia, Jan. 7, 2025. (AP Photo/Achmad Ibrahim, file)

Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengumumkan bahwa negara ini akan mengakuisisi setidak-tidaknya 42 unit pesawat tempur buatan Cina jenis Chengdu J‑10C, dalam langkah yang menandai pengadaan pesawat non‐Barat pertama Indonesia. 

Menurut keterangan, pembelian ini bagian dari upaya Indonesia memodernisasi alutsista militer, terutama untuk memperkuat kemampuan udara negara kepulauan ini. 

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa turut mengonfirmasi bahwa anggaran untuk pembelian pesawat tersebut telah disetujui, yakni senilai lebih dari US$ 9 miliar. 

“Semuanya harus siap. Tapi saya harus memeriksa lagi kapan pesawat‐pesawat itu akan tiba di Jakarta dari Beijing,” demikian kata Sadewa. 


Langkah ini menandai pergeseran strategis Indonesia dalam pengadaan alutsista udara, dari sebelumnya dominasi Barat (AS, Eropa) dan Rusia, ke mitra dari Asia. 

Secara geopolitik, pembelian dari Cina dapat memicu sensitivitas di kawasan Asia Tenggara, terutama dalam konteks persaingan kekuatan dan keamanan udara di wilayah seperti Laut Cina Selatan. 

Kombinasi armada udara Indonesia menjadi makin beragam — pesawat dari Rusia, AS, Eropa dan kini Cina — yang menimbulkan tantangan operasional, logistik dan pemeliharaan. 

Meskipun angka pembelian diumumkan, detail kontrak seperti varian persis, jadwal pengiriman dan dukungan purna‐penjualan belum semuanya dipublikasi. 

Logistik dan interoperabilitas menjadi perhatian: penggunaan banyak jenis pesawat dari negara berbeda dapat memperumit sistem pelatihan, pemeliharaan dan suku cadang. 

Indonesia sebelumnya telah memesan pesawat dari negara lain, termasuk 42 unit Dassault Rafale dari Prancis, dengan pengiriman diharapkan mulai awal 2026. 

Langkah Indonesia untuk membeli pesawat tempur Jepang karya Cina menunjukkan bahwa negara ini ingin memperkuat kemandirian dan diversifikasi dalam strategi pertahanan. Sementara itu, langkah ini juga menempatkan Indonesia di persimpangan kepentingan keamanan regional yang lebih luas, dan memerlukan perencanaan matang agar pembelian benar‐benar mendukung kemampuan pertahanan nasional secara efektif.(red) source (Reuter)
Komentar

Tampilkan

  • Indonesia Akan Membeli 42 Pesawat Tempur dari Cina, Tanda Pergeseran Utama dalam Strategi Pertahanan
  • 0

Terkini