Bukittinggi – PortalBuanaNew.com
Rumah Sakit Madina Bukittinggi kembali menjadi sorotan positif masyarakat karena pelayanan cepat, ramah, dan penuh kepedulian terhadap pasien. Tidak hanya tenaga medis yang tanggap di Instalasi Gawat Darurat (IGD), namun juga sikap humanis para dokter yang meninggalkan kesan mendalam di hati pasien.
Salah satu kisah yang mengharukan datang dari inisial F, pasien yang datang dalam kondisi darurat. Begitu tiba di IGD RS Madina Bukittinggi, para perawat langsung bertindak cepat tanpa menanyakan berbagai hal administratif terlebih dahulu. Penanganan dilakukan dengan sigap dan penuh tanggung jawab hingga kondisi pasien stabil.
> “Begitu kami tiba, petugas langsung menolong tanpa tanya-tanya. Setelah pasien aman, barulah keluarga diminta mengurus berkas rawat inap,” ujar salah seorang keluarga pasien.
Tak hanya soal kecepatan pelayanan, RS Madina Bukittinggi juga dikenal dengan kehangatan dan ketulusan para dokternya. Salah satu sosok yang banyak dikenang dan dicintai pasien adalah dr. Dedi, dokter yang dikenal berhati lembut dan penuh empati.
Beberapa pasien yang sempat ditemui media menyampaikan kisah haru tentang kebaikan hati dr. Dedi. Seorang pasien menceritakan bahwa saat dirinya datang berobat dalam kondisi ekonomi sulit dan tak sanggup membayar biaya pengobatan, dr. Dedi justru menenangkan dengan bahasa Minang yang penuh keakraban:
> “Masalah biaya ndak usah Angku pikia, Angku harus sehat dulu, itu yang paling utamo.”
Ungkapan sederhana namun sarat makna itu menggambarkan jiwa kemanusiaan yang tinggi. Tak hanya satu atau dua orang, banyak pasien mengakui bahwa dr. Dedi adalah sosok dokter yang tulus membantu tanpa melihat kemampuan finansial pasien.
Kehadiran dokter-dokter seperti dr. Dedi, serta pelayanan cepat dan tanggap dari tim medis RS Madina Bukittinggi, menjadi cerminan nyata bahwa rumah sakit ini mengedepankan nilai kemanusiaan di atas segala hal. Komitmen mereka bukan hanya menyembuhkan tubuh, tetapi juga menenangkan hati setiap pasien yang datang.(***)
