Subang, 9 Desember 2025 – BSI Maslahat mengajak pegawainya turun langsung ke Desa Sukamandi untuk memahami kebutuhan masyarakat sekaligus memperkuat program pemberdayaan desa. Kegiatan ini berlangsung dalam bentuk Bootcamp Social Project “Amil Masuk Desa” selama dua hari, pada 4–5 Desember 2025, di Desa binaan Sukamandi, Subang, Jawa Barat.
Program “Amil Masuk Desa” dirancang untuk memperdalam pemahaman pegawai terkait proses bisnis program pemberdayaan, khususnya program Desa BSI. Selain sebagai ruang belajar, kegiatan ini juga menjadi momen refleksi bagi peserta mengenai kontribusi dan peran mereka sebagai amil BSI Maslahat.
Kegiatan dibuka oleh Direktur Operasional BSI Maslahat, Rusdi Musa Ishak, yang dalam sambutannya menyampaikan,
> “Saya berharap teman-teman bisa berbaur dan merasakan langsung aktivitas masyarakat. Dengan mendengar langsung aspirasi mereka, kita bisa menemukan inovasi terbaik untuk bersama-sama membangun desa.”
Sebanyak 15 pegawai baru dari Maslahat Development Program 2025 (MDP) dan 6 perwakilan officer mengikuti kegiatan ini. Para peserta dibekali materi pemberdayaan, melakukan observasi langsung ke Rice Milling Unit (RMU) untuk memahami proses penggilingan gabah menjadi beras, serta berkesempatan berdialog langsung dengan masyarakat penerima manfaat program melalui kegiatan live in desa.
Setiap peserta ditempatkan di rumah warga untuk memahami aktivitas sehari-hari, tantangan, dan harapan masyarakat. Mereka juga turut serta dalam rutinitas warga, mulai dari bertani, beternak, hingga memanen hasil pertanian.
Salah satu peserta, Wafia Multazima, mengungkapkan:
> “Selama dua hari di lapangan, saya belajar banyak hal baru yang belum pernah saya dapatkan. Saya menjadi lebih memahami kebutuhan masyarakat, membangun rasa memiliki, dan empati yang lebih kuat. Dengan berdiskusi langsung dengan penerima manfaat, saya melihat betapa besar manfaat dana umat ketika disalurkan dengan tepat.”
Strategi Pemberdayaan Berbasis Potensi Lokal dan Prinsip Syariah
Desa Sukamandi, yang terletak di Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, memiliki luas wilayah 727 Ha dengan 196 Ha di antaranya berupa sawah. Mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani, buruh tani, dan pekebun, dengan sebagian besar tergolong petani kecil yang menggarap lahan milik orang lain.
Melihat potensi desa, BSI Maslahat menghadirkan program Desa BSI untuk menyejahterakan petani melalui bantuan modal awal, hewan ternak, pendampingan teknis dan keagamaan, serta pelatihan keterampilan. Pendekatan pemberdayaan dilakukan secara komprehensif dan intensif, mengembangkan sumber daya lokal serta memperkuat keterlibatan masyarakat.
Program ini juga selaras dengan prinsip Maqashid Syariah, antara lain:
Hifzhu Maal (menjaga harta): Meringankan beban ekonomi petani dan melindungi dari praktik riba.
Hifzhu Nafs (menjaga jiwa): Meningkatkan akses pangan dan mengurangi risiko kemiskinan ekstrem.
Hifzhu ‘Aql (menjaga akal): Memberikan pelatihan pertanian modern dan literasi keuangan syariah.
Hifzhu Nasl (menjaga keturunan): Memperkuat ekonomi keluarga sehingga pendidikan anak terpenuhi.
Hifzhu Maal (menjaga aset): Meningkatkan produktivitas dan akses pembiayaan syariah untuk melindungi harta petani.
Melalui program “Amil Masuk Desa”, BSI Maslahat tidak hanya meningkatkan kapasitas pegawai, tetapi juga menumbuhkan agen perubahan yang mampu menggerakkan potensi lokal, mendorong keterlibatan masyarakat, serta memperkuat dampak keberlanjutan program pemberdayaan.