Jakarta — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti bencana banjir besar yang melanda sejumlah negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah negara-negara terdampak demi memastikan dukungan kesehatan dapat diberikan secara cepat dan tepat.
Melalui pernyataannya di media sosial, Dr Tedros mengungkapkan bahwa WHO telah menjalin koordinasi dengan Indonesia, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Banjir besar yang terjadi disebut sebagai salah satu yang paling parah dan belum pernah terjadi sebelumnya, dipicu oleh badai siklon #Ditwah.
> “Kami berkomunikasi erat dengan mitra di Indonesia, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, dan Malaysia untuk memberikan dukungan yang diperlukan dalam menanggapi banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat badai siklon #Ditwah,” ujar Dr Tedros dalam unggahannya, dikutip Jumat (5/12/2025).
Sebagai respons cepat, WHO mulai mengerahkan tim tanggap cepat (rapid response teams) ke sejumlah negara yang telah mengajukan permintaan bantuan. Selain itu, WHO juga memperkuat sistem pengawasan penyakit guna mencegah potensi wabah yang dapat muncul akibat kondisi banjir berkepanjangan.
Dr Tedros menegaskan bahwa upaya WHO juga difokuskan pada keberlangsungan layanan kesehatan esensial, terutama di wilayah yang mengalami kerusakan fasilitas dan akses terbatas.
> “Kami sedang mengerahkan tim tanggap cepat ke negara-negara yang telah meminta dukungan, memperkuat pengawasan penyakit, dan mendukung keberlangsungan layanan kesehatan esensial bagi masyarakat terdampak,” tambahnya.
Bencana banjir besar di Asia ini memicu perhatian internasional mengingat cakupan wilayah yang luas serta dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, infrastruktur, hingga pengungsi. Pemerintah di masing-masing negara terus berkoordinasi dengan lembaga internasional untuk mempercepat proses penanganan dan pemulihan.
Sumber Berita:
