Jakarta – Serangan pasukan Israel terhadap markas pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) yang melukai dua prajurit TNI menuai kecaman internasional. Dukungan dan solidaritas kepada Indonesia datang dari berbagai pemimpin dunia, termasuk Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
Sebagaimana dilansir detik.com, dalam pernyataannya di KTT ASEAN-PBB ke-14 di Vientiane, Laos, Guterres menegaskan solidaritas penuh kepada Indonesia menyusul insiden tersebut. "Izinkan saya menyampaikan solidaritas total saya untuk delegasi Indonesia. Dua penjaga perdamaian Indonesia cedera akibat tembakan Israel," ungkap Guterres, Jumat (11/10/2024). Ia juga menambahkan, "Kami bersama Anda dan rakyat Indonesia pada masa-masa sulit ini."
Guterres menyoroti pentingnya perdamaian di tengah situasi global yang semakin memanas, dengan konflik yang melanda berbagai wilayah, termasuk Gaza, Lebanon, Ukraina, Sudan, dan Myanmar. "Perdamaian sangat dibutuhkan lebih dari sebelumnya," tegasnya. Ia juga menyebut, tingkat kehancuran dan korban jiwa di Gaza merupakan salah satu yang terparah sejak ia menjabat sebagai Sekjen PBB.
Selain itu, Guterres memberikan apresiasi terhadap peran ASEAN dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Ia menegaskan bahwa PBB akan terus memberikan dukungan penuh terhadap upaya menjaga persatuan dunia.
Presiden Joko Widodo turut merespons serangan tersebut, mengungkapkan bahwa dua prajurit TNI yang terluka hanya mengalami cedera ringan. "Keadaan di medan perang seperti itu memang tidak bisa dihindari," kata Jokowi saat berbicara di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan bagi personel yang bertugas di wilayah konflik.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga mengeluarkan pernyataan keras mengutuk serangan tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang menjadi landasan operasi UNIFIL. "Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon Selatan yang melukai dua personel pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia," demikian pernyataan resmi Kemenlu, Kamis (10/10/2024).
Serangan ini kembali menyoroti ketegangan yang terus berlangsung di kawasan Timur Tengah, serta risiko tinggi yang dihadapi pasukan penjaga perdamaian dalam menjalankan tugas mereka di wilayah-wilayah konflik.
Sumber: detik.com
Editor: Suconet


