-->

Iklan

Tiga Pesan Menyentuh dari Ketua PCM Tulangan : Tentang Cita, Cinta, dan Perjuangan Muhammadiyah

Saturday, April 19, 2025, April 19, 2025 WIB Last Updated 2025-04-19T10:09:20Z
Kekompakkan dan kekeluargaan yang kuat Antar seluruh elemen warga Muhammadiyah PCM Tulangan dalam silaturahim dan Triwulan AUM (Zulkifli)

Tulangan Sidoarjo – Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Aula lantai dua Baitul Qur'an SD Muhammadiyah Delapan Tulangan (Muhdelta). Saat silaturahim PCM Tulangan dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Aisyiyah (PRA), Ortom, majelis guru dan karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dalam pembinaan triwulan, Jumat (18/4/2025).

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tulangan, Abdillah Adhie SE, menyampaikan tiga pesan menyentuh yang menggetarkan nurani dan menginspirasi semangat juang para kader. Kegiatan yang dimulai tepat pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh para pimpinan PRM dan PRA se-Kecamatan Tulangan, Majelis dan Lembaga PCM Tulangan, serta organisasi otonom seperti PCPM, PCNA, Hizbul Wathan, IPM, IRM dan Tapak Suci.

Mashudi Harianto, Sekretaris PCM Tulangan, menyampaikan bahwa dari 170 peserta yang terdaftar secara online, sebanyak 114 orang hadir langsung. Namun, seluruh pendaftar tetap akan menerima batik Muhammadiyah yang akan dikirim ke rumah masing-masing oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM).

Penyerahan secara simbolis penghargaan dari Ketua PCM Tulangan Abdillah Adhie (Batik Biru) kepada perwakilan PRM, PRA, Majelis dan Ortom dibawah naungan PCM Tulangan (Zulkifli)

Tantangan dan Harapan Bersama

Dalam sambutan pembukanya, Abdillah Adhie menyapa para tamu dengan hormat, khususnya tokoh dan sesepuh Muhammadiyah Tulangan. Ia mengakui bahwa perjuangan Muhammadiyah di wilayah ini masih menyisakan banyak pekerjaan rumah. Optimalisasi peran dan kegiatan organisasi otonom menjadi perhatian utama PCM ke depan.

“Insyaallah, kami akan berusaha keras untuk mendengar dan memfasilitasi semua program dari teman-teman Ortom dan AUM sesuai kemampuan anggaran yang ada,” ujar Adhie dengan penuh ketulusan.

Mimpi Sederhana yang Menghangatkan

Pesan keduanya menyiratkan cita-cita mulia: menjamu seluruh keluarga besar Muhammadiyah dengan prasmanan dalam setiap momen silaturahim besar seperti halal bihalal. Bagi Adhie, kebersamaan dalam suasana santai dan akrab akan memperkuat tali persaudaraan.

“Entah kapan bisa terwujud, tapi minimal niat ini sudah kami sampaikan. Semoga ini menjadi mimpi bersama yang kelak bisa kita wujudkan,” tutur mantan Ketua Senat Mahasiswa Umsida era 1990-an itu.

Ia juga mengapresiasi panitia dan tuan rumah SD Muhdelta yang sukses menggelar acara, seraya berharap AUM lain dapat berkontribusi sebagai tuan rumah kegiatan silaturahim triwulan selanjutnya.

Merawat Warisan dan Melanjutkan Perjuangan

Pada pesan terakhir, Adhie mengajak kader muda Muhammadiyah mengenal dan meneladani perjuangan para tokoh dan sesepuh Muhammadiyah di Tulangan. Baginya, keberadaan AUM saat ini adalah buah dari perjuangan para pendahulu yang telah mengorbankan tenaga, harta, dan ilmu demi menegakkan nilai Islam melalui Muhammadiyah.

“Kita semua pasti akan berhenti di satu titik. Tapi sebelum itu, kita harus meninggalkan warisan berupa pemikiran dan karya yang fundamental, sebagaimana diajarkan K.H. Ahmad Dahlan. Hidup ini harus berarti, dan kita harus menghidupkan Muhammadiyah,” pesannya penuh haru.

Ia menutup dengan wasiat dari ulama senior Muhammadiyah Jombang, Khoirun Abdul : “Bermuhammadiyahlah sekuatmu, jangan sak karepmu.”

Dengan kalimat itu, Adhie menegaskan bahwa setiap amal, jabatan, dan peran di Muhammadiyah adalah jalan menuju ridha Allah SWT. AUM tidak boleh hanya sekadar ada, tapi harus berkemajuan, unggul, dan bermanfaat bagi umat.

“Kita semua punya potensi. Mari ambil peran sesuai kemampuan masing-masing. Muhammadiyah menanti karya terbaik kita semua,” pungkasnya.

Penulis: Zulkifli
Editor : Suconet
Komentar

Tampilkan

  • Tiga Pesan Menyentuh dari Ketua PCM Tulangan : Tentang Cita, Cinta, dan Perjuangan Muhammadiyah
  • 0

Terkini