-->

Iklan

The Art of Leadership : Seni Dalam Kepemimpinan

Wednesday, June 04, 2025, June 04, 2025 WIB Last Updated 2025-06-04T00:03:04Z


Penulis:
Capt. Arqam Bakri, S.E.,M.Mar.,MBA.

Kepemimpinan adalah suatu seni dalam memainkan peran sebagai seorang pemimpin yang berintegritas dan karismatik. "Mudah dilihat namun tidak mudah untuk dijalani" kira-kira seperti itulah gambaran yang sering dilihat oleh sebahagian besar orang yang memiliki perspektif masing-masing tentang kepemimpinan.

Memimpin bukan melulu soal usia, bukan materi dan bukan juga tentang seberapa tinggi pendidikan anda. Menjadi seorang pemimpin harus memadukan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Sangat umum kita melihat orang dengan gelar akedemik yang mumpuni namun terperangkap dalam paradigma bahwa dengan memiliki gelar berderet berarti lebih mampu daripada yang tidak memiliki gelar akademik.

Seni dalam memimpin adalah bagaimana anda memperlakukan pengikut anda dengan baik dan bagaimana anda menjadi inspirasi bagi orang lain yang anda pimpin. Sering saya menjumpai berbagai macam karakter dalam perjalanan saya memimpin sebuah organisasi yang bernama Wawasan Hukum Nusantara.

Ada yang selalu berpikiran positif dan yakin terhadap apa yang sedang saya perjuangkan sebagai seorang ketua umum dalam organisasi WHN dan ada pula yang berpikiran negatif terhadap apa yang sedang diperjuangkan oleh Wawasan Hukum Nusantara. 

Saya ingin menyampaikan kepada anda semua bahwa dalam merealisasikan suatu visi dan misi dalam organisasi, maka kita harus memadukan antara pengalaman dan kemampuan teknis yang dimiliki sebagai hasil dari suatu proses belajar yang panjang serta pengalaman yang luas. 

Dalam memimpin organisasi yang saat ini telah diisi oleh ribuan praktisi, akademisi, mahasiswa maupun masyarakat umum yang telah tersebar di sekitar 70 cabang seluruh Indonesia dan luar negeri saya memadukan semua disiplin ilmu yang pernah dan sedang saya geluti. Kesemua disiplin ilmu tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Saya termasuk seorang pembelajar dan menerapkan filosopi long life learning, dimana saat ini saya sedang menempuh tak kurang dari 8  studi yang sedang saya jalani antara lain:
1. S 1 Ilmu Hukum (UNSURYA Jakarta);
2. ⁠S 1 Hubungan Internasional (UNU Kaltim);
3. ⁠S 1 Arsitektur (Tanri Abeng University Jakarta);
4. ⁠S 1 Ilmu Politik (Universitas Teknologi Sulawesi);
5. ⁠Bachelor of Law ( Asean University Internasional Malaysia);
6. ⁠Master of Law (Asean University Internasional Malaysia);
7. ⁠Magister Ilmu Politik (Universitas Muhammadiyah Jakarta);
8. ⁠Magister Hukum (UNSURYA Jakarta).

Selain 8 studi diatas saya telah menyelesaikan berbagai studi dari berbagai disiplin ilmu antaralain:
1. Master Marine (PIP Makassar);
2. ⁠Master of Business Administration (Portman College Malaysia);
3. ⁠S 1 Ekonomi Syariah (STIS Darul Ulum Lampung).

Kesemua disiplin ilmu tersebut diatas sangat berguna dalam memimpin sebuah organisasi. Berikut akan saya jabarkan masing-masing kegunaan dari berbagai disiplin ilmu dalam memimpin organisasi Wawasan Hukum Nusantara:
1. Master Marine (Pelayaran), bidang pelayaran tentu saja mengedepankan ketepatan dan kecepatan dalam berfikir serta ketegasan dalam mengambil keputusan.
2. ⁠Master of Business Administration tentunya sangat berguna dari segi analisa bisnis dan sumber daya manusia.
3. ⁠Ekonomi tentu saja erat kaitannya dengan business plan dalam menjalankan roda organisasi WHN.
4. ⁠S 1 dan S 2 Hukum tentu saja sangat membantu dalam menganalisa berbagai permasalahan hukum serta mengambil keputusan tepat yang ada kaitannya dengan bidang hukum baik itu pidana, perdata maupun hukum Internasional.
5. ⁠S 1 Hubungan Internasional sering saya gunakan dalam menganalisa serta mengambil keputusan terhadap kasus-kasus Internasional yang ditangani oleh WHN terkait isu kemanusiaan dan Pekerja Migran Indonesia. Disiplin ilmu HI sangat identik dengan Diplomasi dan negosiasi yang sangat penting dalam melakukan misi-misi organisasi dalam skala Internasional.
6. ⁠S 1 dan S 2 Ilmu Politik tentu saja bidang ilmu yang mempelajari tentang politik dalam maupun luar negeri baik secara taktis maupun praktis. Disiplin ilmu politik sangat penting dalam menjaga roda pergerakan organisasi tetap pada koridor sesuai AD ART dan tidak terjebak dalam politik praktis maupun taktis itu sendiri. Dengan mempelajari ilmu politik saya mendapat banyak referensi dalam mengambil keputusan serta menjaga organisasi WHN dari orang-orang yang memiliki kepentingan politik yang mengatasnamakan organisasi. Selaku ketua umum saya pernah mengambil keputusan tegas untuk mengeluarkan kader WHN dari organisasi karena terindikasi menggunakan organisasi sebagai batu loncatan kepentingan politik pribadi.
7. ⁠Arsitektur adalah senindalam merancang berbagai bangunan dari ide dan gagasan masing-masing. Hampir mustahil 2 arsitek memiliki gambar yang identik apabila diberikan kesempatan untuk menggambar sebuah bangunan berdasarkan konsep yang telah ditentukan. Ilmu dalam dunia arsitektur inilah yang sering saya gunakan untuk membangun organisasi WHN agar bisa lebih maju serta inovatif. 

Adapun beberapa pencapaian yang telah dilakukan oleh WHN antaralain:
1. Melaksanakan lebih dari 150 webinar hukum dalam kurin waktu kurang dari 2 tahun.
2. ⁠Memberikan 57 Beasiswa S 1 Hukum kepada anak-anak yatim dan kurang mampu yang tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia.
3. ⁠Berhasil memulangkan 3 ABK Indonesia yang ditelantarkan oleh pihak perusahan yang mempekerjakan mereka selama hampir 7 bulan di Senegal.
4. ⁠Berhasil menemukan warga negara Indonesia yang hilang kontak di Kamboja.
5. ⁠Berhasil memberikan bantuan hukum terhadap ABK Indonesia di Chile yang hampir saja kehilangan nyawa akibat dipaksa oleh pihak perusahaan untuk menghentikan pengobatan yang memakan biaya milyaran dimana saat itu korban dalam kondisi kritis. WHN dalM hal ini melakukan penekanan ke pihak perusahaan serta menyurat ke Presiden Prabowo terkait hal tersebut dan akhirnya ABK yang bernama Fadli tidak dihentikan pengobatannya dan saat ini sudah dalam kondisi yang membaik.
6. ⁠Memberikan bantuan hukum kepada keluarga ABK Indonesia an William Tandere yang jatuh dan hilang di laut Mediteranian Italy.
7. ⁠Memberikan bantuan hukum kepada keluarga korban kasus pembunuhan berencana yang terjadi di Bantaeng Sulawesi Selatan. Saat ini kasus tersebut masih terus bergulir.
8. ⁠Berhasil memberikan rekomendasi terhadap 57 Mahasiswa Hukum Universitas Duta Bangsa Surakarta untuk melakukan praktek kerja lapangan di Mahkamah Konstitusi yang akan di selenggarakan pada tanggal 28 Juli 2025. Ke 57 Mahasiswa tersebut adalah merupakan kader aktif organisasi Wawasan Hukum Nusantara.
9. ⁠Memberikan 350 Lusin buku tulis kepada anak-anak yatim dan kurang mampu di Kabupaten Lingga Kepulauan Riau.
10. ⁠Memberikan bantuan kemanusiaan terhadap korban erupsi gunung merapi di Kabupaten Sikka NTT.

Itulah beberapa gambaran umum kegiatan yang telah berhasil dilakukan oleh Wawasan Hukum Nusantara dan tentunsaja semua pencapaian itu dapat terealisasi berkat kerjasama antar seluruh kader WHN yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri.

Selaku ketua umum WHN saya mengajak saudara-saudara sekalian yang membaca artikel ini untuk bergabung dan membersamai serta berjuang bersama Wawasan Hukum Nusantara.

*"Perlakukanlah setiap insan manusia dengan baik maka semestapun akan memperlakukanmu dengan baik." Arqam.*
Komentar

Tampilkan

  • The Art of Leadership : Seni Dalam Kepemimpinan
  • 0

Terkini