KERINCI. PortalBuana New – Isu pengeroyokan terhadap mantan Kades Sungai Batu Gantih Hilir, Syafrita, yang ramai beredar di media sosial, ditegaskan tidak benar. Beberapa saksi di lokasi menyebut kejadian itu hanyalah perkelahian singkat dan langsung dilerai warga.
Peristiwa bermula saat mobil tronton pengangkut alat berat berhenti di depan rumah Kades Sungai Batu Gantih Mudik, Suardesi. Tak lama, mobil Syafrita datang dan ia langsung mencari keberadaan Suardesi dengan suara keras, katanya.
Suardesi keluar rumah dan terjadilah adu mulut. Syafrita mencoba memukul, namun ditepis, lalu Suardesi membalas satu kali hingga Syafrita terhuyung dan kepalanya terbentur ke mobil. Warga segera melerai, sehingga isu pengeroyokan tidak benar, ujarnya.
Saksi mata, Serly, menegaskan bahwa peristiwa itu bukan pengeroyokan. “Tidak ada pengeroyokan yang dilakukan oleh Kades Suardesi terhadap Syafrita, seperti yang disampaikan di media sosial itu tidak benar,” tandasnya.
Dalam kericuhan tersebut, aparat TNI dan Kapolsek Gunung Kerinci hadir untuk mengamankan situasi. Kehadiran aparat memastikan kondisi tetap terkendali dan membantah adanya pengeroyokan.
Fakta lain, alat berat dalam tronton ternyata berasal dari tambang milik P. Adit yang ilegal. Padahal, aktivitas tambang tersebut sudah dilarang oleh aparat desa dan Babinsa. Keberadaan alat berat ilegal inilah yang memicu ketegangan, katanya.
Selain isu hoaks, rumah Kades Suardesi juga dilempari keluarga Syafrita. Tindakan ini dinilai sebagai tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 406 KUHP. Sementara itu, tuduhan soal utang material proyek desa juga tidak terbukti karena seluruh pembayaran dinyatakan lunas, ujarnya.
Kades Suardesi berharap masyarakat tidak terprovokasi oleh isu yang beredar. “Saya minta jangan ada yang mengiring opini, karena saksi banyak yang melihat,” tutupnya. Warga berharap kasus ini segera diproses secara hukum, termasuk pencemaran nama baik, pelemparan rumah, serta aktivitas tambang ilegal,"(AM).