Bathin Solapan, — Program normalisasi jalan pipa air bersih di Kecamatan Bathin Solapan Dan Kecamatan Mandau kembali menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Bagaimana tidak, pekerjaan yang berlokasi di Desa Petani RT 002 RW 002,jalan Stadion Dan jalan Kayangan ujung itu dilakukan dua kali dalam dua tahun berturut-turut, sementara sejumlah wilayah lain justru masih menunggu sentuhan pembangunan dasar seperti semenisasi dan perbaikan jalan.
Pada Minggu (16/11), sejumlah warga mengungkapkan kekecewaan mereka. Menurut warga, kegiatan tersebut datang tiba-tiba tanpa sosialisasi, bahkan membuat mereka heran karena prioritas anggaran seolah tidak berpihak pada kebutuhan mendesak masyarakat.
“Masih banyak jalan yang rusak dan butuh semenisasi. Tapi kenapa justru parit ini yang dinormalisasi setiap tahun? Ada apa sebenarnya?” keluh seorang warga saat ditemui Awak Media.
Panjang kegiatan normalisasi mencapai sekitar 1 kilometer. Namun, dugaan kejanggalan mulai mencuat setelah Awak Media mencoba mengkonfirmasi hal itu kepada Kepala Bidang Pengairan Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis, Budi.
Alih-alih memberikan klarifikasi, Kabid Pengairan tersebut justru tidak memberikan jawaban. Lebih mengejutkan, nomor telepon warga dan jurnalis yang mencoba menghubungi justru diblokir, menambah panjang daftar pertanyaan publik mengenai transparansi kegiatan tersebut.
Saat Awak Media meninjau lokasi, terlihat memang ada pekerjaan yang telah selesai dilakukan. Namun fakta bahwa kegiatan normalisasi ini dilakukan berulang tanpa urgensi yang jelas membuat masyarakat semakin geram. Tidak sedikit warga yang menilai bahwa kebijakan itu tidak menunjukkan profesionalitas pejabat terkait.
“Kami meminta Bupati Bengkalis segera mencopot dan mengganti Kabid PUPR tersebut. Kalau begini, bagaimana kami bisa percaya pada kinerja dinas?” tegas salah seorang warga.
Bahkan muncul sindiran pedas dari masyarakat:
“Apakah Kabupaten Bengkalis lagi banyak duit sampai normalisasi parit harus dilakukan setiap tahun?” ujar seorang warga dengan nada geram.
Hingga berita ini ditayangkan, Kabid Pengairan Budi masih belum dapat dihubungi. Tidak ada klarifikasi yang diberikan terkait alasan kegiatan dilakukan dua kali berturut-turut serta alasan memblokir kontak warga dan media.
Sikap bungkam pejabat publik ini dinilai mencederai prinsip transparansi dan akuntabilitas yang seharusnya dijunjung tinggi dalam setiap penggunaan anggaran daerah. Masyarakat kini menanti langkah tegas dari Bupati Bengkalis untuk memberikan jawaban sekaligus menyikapi keluhan warga Bathin Solapan.(Sht)