TANJAB BARAT- Pembangunan halte sungai di kawasan Sungai Kuala indah, Kecamatan Kuala Betara mendapat kritikan warga setempat.mereka mengungkapkan sebelum pekerjaan dimulai katanya yang mana rusak dan hancur di bagus kan tapi kenyataannya tidak ada, dengan alasan pekerjaan belum selesai,"ucap sumber menirukan bahasa dari pihak kontraktor.
Di tanya yang mana saja dilakukan rehab,sumber mengatakan sepengetahuannya hanya penggantian seng dan cat-cat kalau pekerjaan lain kita belum lihat.sumber juga mengatakan halte proyek sungai dianggap tidak sesuai kebutuhan masyarakat.
Menurut sumber menambahkan bahwa lokasi dan desain halte kurang memperhatikan kenyamanan dan aksesibilitas pengguna. Selain itu dugaan ketidak sesuaian teknis dalam pembangunan juga menjadi sorotan, yang dikhawatirkan dapat mengganggu kelancaran transportasi dan lingkungan sekitar.
sumber juga mengatakan bahwa Salah satu sorotan oleh warga adalah papan proyek yang tidak mencantumkan anggaran. Warga menduga rekanan sengaja menutupi sumber dana sehingga proyek sulit diawasi oleh masyarakat.
"Kami khawatir tanpa transparansi, proyek ini rawan penyimpangan," timpal sumber.
Berdasarkan data di himpun bahwa proyek rehab halte sungai tersebut memakan biaya Rp 637 juta melalui DPA kegiatan Dinas Perhubungan Tanjab barat pada anggaran APBD murni kabupaten Tanjab barat tahun 2025,dan proyek dikerjakan oleh
Cv. prima indo kontruksi sesuai papan proyek yang terpasang dilokasi pekerjaan.
