Jakarta. Wacana pembentukan Perkumpulan Kekeluargaan Agam-Bukittinggi (PerKAB) yang digagas perantau Agam Bukittinggi Sumsel mendapat dukungan sepenuhnya dari anggota DPD RI Irman Gusman Dt Rangkayo Nan Labiah dan dan sejumlah pertantau lainnya ) di seluruh tanah air dengan induk organisasi berpusat di Jakarta.
Dukungan tersebut disampaikan dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan di kediamannya RI Irman Gusman Dt Rangkayo Nan Labiah , Jl. Beruang Raya, Bintaro, Jakarta, Kamis (6/11/2025) petang, saat menerima kunjungan silaturahim pengurus PerKAB Sumatera Selatan, yang dipimpin Ketua Umum Drs. H. Noprizon, M.Kes, Dt. Mangkuto Rajo, bersama mantan Bupati Agam DR H Andri Warman Rangkayo Basa dan mantan Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi Dt. Basa Balimo dan segenap jajaran pengurus Bakor Agam yang dipimpin ketuanya Dr Zefri MSi.
PerKAB Sumsel Jadi Pelopor Pada silaturrahmi yang diawali dengan memperkenalkan Pengurus PerKAB Sumsel yang dipandu Penasehat Drs H Salman Rasyidin Dt Bajo Ameh menjelaskan sejarah singkat lahirnya PerKAB Palembang dan terus berkembang dengan terbentuknya PerKAB di 17 Kota dan Kabupaten sehingga terbentuk pula PerKAB Sumsel.
Dan Di Sumatera Selatan, PerKAB yang berdiri sejak bentik2024 kini telah berkembang pesat dengan 17 cabang tingkat kota dan kabupaten. Irman menilai langkah ini sebagai terobosan strategis dalam membangun jejaring perantau Agam dan Bukittinggi yang perlu didukung dan membutuhkan kolaborasi lintas sektoral sehingga potensi yang dimiliki Agam dan Bukittingghi bisa dioptimalkan dengan dukungan para perantau .
Mengaggapi paparan keberadaan PerKAB di Sumsel dan wacana membentuk PerKAB Nasional Irman Gusman Dt Rangkayo Nan Labiah menanggapi dengan positif dan berjanji mensupport dengan mengkomunikasikannya dengan sejumlah tokoh perantau asal Agam dan Bukittinggi.
“Ini langkah luar biasa. Perantau Agam dan Bukittinggi di Sumatera Selatan sudah bergerak sebelum yang lain memikirkan dengan mengutip Semboyan PT Semen Padang “Sebelum yang lain memikirkan PerKab Sumsel telah melakukan“. Menghimpun dan menggerakkan perantau itu penting, karena merekalah tumpuan harapan membangun kampung halaman di masa depan,” ujar Ketua DPD RI periode 2009–2016 itu.
Pada bagian lain Irman menilai pembangunan di Sumatera Barat saat ini relatif stagnan. Namun, ia menegaskan potensi daerah itu sangat besar, terutama melalui kekuatan diaspora.
“Perantau adalah kekuatan tersembunyi yang belum sepenuhnya dihimpun dan digerakkan. Lihatlah Tiongkok, ekonominya terbuka karena perantau. Begitu pula India, yang didorong kemajuan oleh diaspora di Amerika dan Afrika,” jelasnya.
Perantau Sebagai Motor Pembangunan Irman menilai gagasan PerKAB Sumsel yang menghimpun dan menggerakkan perantau untuk berkontribusi dalam bentuk pemikiran, pengalaman, dan investasi merupakan langkah strategis yang tepat.
“Kampung kita harus digerakkan oleh perantau. Apalagi kini sudah ada wadah seperti Koperasi Merah Putih dengan dukungan modal Rp3–5 miliar dari pemerintah. Kolaborasi antara generasi muda di nagari dan para perantau akan menciptakan sinergi luar biasa,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan optimismenya terhadap generasi muda Minangkabau yang kini banyak tampil memimpin di nagari, namun tetap memerlukan kolaborasi lintas daerah dan pengalaman dari para perantau.
PerKAB Secara Nasional Ketua PerKAB Sumsel Noprizon dalam paparannya menjelaskan, Agam dan Bukittinggi sejak lama dikenal sebagai “lahan subur” lahirnya tokoh-tokoh besar bangsa.
“Ini kekuatan yang harus dihimpun,” kata dia.
Andri Warman menyela, jangan lupa bahwa dari sepuluh pahlawan nasional asal Sumatera Barat, delapan di antaranya berasal dari Agam dan Bukittinggi.
“Kekuatan ini harus dihimpun dan digerakkan secara nasional. Karena itu, PerKAB perlu menjadi organisasi payung berskala nasional dengan pusat di Jakarta,” timpal Noprizon, yang juga menjabat Ketua Badan Musyawarah Keluarga Minangkabau (BMKM) Sumsel.
Hal senada diungkapkan Marfendi, mantan Wakil Wali Kota Bukittinggi. Ia menilai saatnya Agam dan Bukittinggi memiliki gaung seperti PKDP (Persatuan Keluarga Daerah Pariaman) yang telah mendunia. “Jangan PKDP saja yang menggema ke seluruh nusantara, Agam dan Bukittinggi harus bisa,” tegasnya.
Deklarasi Nasional 7 Desember Pada pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan pembentukan tim kecil yang bertugas melakukan inisiasi nasional. Irman Gusman bersama PerKAB Sumsel, dengan dukungan Andri Warman, menugaskan Bakor Agam di Jakarta yang dipimpin Zefri (Ketua) dan Yonoviar (Sekjen) untuk menyiapkan deklarasi nasional pada 7 Desember 2025 mendatang.
“Mari satukan langkah. Ini bukan hanya organisasi kekeluargaan, tapi gerakan moral dan sosial untuk memulihkan semangat membangun kampung halaman dari perantau untuk daerah,” pungkas Irman Gusman. (*)