Jakarta — Isu konflik berskala besar kembali mengemuka di Asia setelah China dan Jepang dilaporkan terlibat ketegangan serius, menimbulkan kekhawatiran di antara komunitas internasional tentang potensi eskalasi militer di kawasan.
Media militer Jepang menyebut bahwa jet tempur China menyalakan radar terkunci (locked-on radar) terhadap pesawat militer Jepang di dekat wilayah Okinawa — tindakan yang dianggap sebagai provokasi berat.
Di sisi Jepang, hal ini memantik protes resmi dan kecaman keras dari Tokyo, yang menyerukan agar Beijing menghentikan manuver militer yang dianggap membahayakan penerbangan dan stabilitas regional.
Tindakan ini dianggap sebagai “peredam konflik” yang gagal — sebaliknya, malah memicu kecemasan geopolitik di kawasan. Intensitas aktivitas militer, terutama dari kekuatan besar seperti China, dinilai bisa memperburuk situasi keamanan di Asia-Pasifik, terutama dengan isu sensitif seperti klaim wilayah dan ketegangan atas pulau–pulau strategis.
Negara-negara tetangga diperkirakan akan lebih waspada, terutama mereka yang selama ini memilih jalan netral di antara kekuatan besar.
Pengamat internasional meningkatkan peringatan untuk kemungkinan krisis diplomatik, serta dampak negatif bagi stabilitas regional — baik dari segi politik maupun ekonomi.
Sebagai catatan: beberapa pakar menyebut bahwa apa yang terjadi sekarang — “panasnya” hubungan antara China dan Jepang — bisa menjadi awal dari persaingan strategis berskala lebih luas di Asia. Bagaimana menurutmu, apakah konflik ini akan tetap dalam “sengketa udara & diplomasi” atau bisa melebar menjadi konfrontasi yang lebih besar?
CNBC Indonesia — Perang Baru Kian Dekat, 2 Raksasa Asia Sudah Panaskan Mesin