TANJAB BARAT- Dianggarkan 13 miliar rupiah lebih dari sumber dana APBD kabupaten Tanjab Barat tahun 2025, proyek peningkatan jalan Ban V (lima) kecamatan Senyerang jadi sorotan warga. Senin (8/12/25).
Dari data yang berhasil dihimpun media ini proyek peningkatan jalan Ban 5 menuju ke Desa Lumayan yang menelan dana cukup fantastis dari sumber dana APBD kabupaten Tanjab Barat ini ternyata sejak awal pengerjaan telah menjadi sorotan masyarakat.
Pasalnya, kayu galar yang dipakai sebagai pondasi proyek peningkatan jalan ini disebut warga tidak sesuai dengan ukuran galar yang biasanya digunakan dalam pengerjaan proyek peningkatan jalan.
" Kayu galar yang di pasang kecil bukan seperti kayu galar yang biasa digunakan dalam pengerjaan proyek, kalau kami liat itu kayu tunjang bukan galar," kata warga menerbangkan kepada media. Minggu (7/12/2025).
Warga juga menjelaskan telah menyampaikan kepada pihak pelaksana pekerjaan terkait kayu galar yang tidak standar yang digunakan.
" Waktu itukan ada pengawasan pekerjaan di lokasi dan kami sudah sampaikan soal galar yang tidak sesuai standar tersebut, tapi tetap di pasang, jika galar saja dimainkan bagaimana dengan material yang lain " sebutnya.
Saat disinggung apakah masyarakat mengetahui dari mana tanah kuning untuk timbunan pekerjaan didatangkan ?
Apakah masyarakat mengetahui dari galian C perusahaan mana
" Informasi nya tanah untuk timbunan proyek itu dituangkan dari Desa Kelagian, kecamatan Tebing Tinggi, kalau perusahaan galian C nya kami kurang tau pak " sebut warga.
Dari pantauan dilokasi, kondisi pekerjaan peningkatan jalan Ban V sudah mulai mengalami kerusakan, di beberapa titik jalan terpantau mulai berlobang.
Sayangnya pihak pelaksana pekerjaan yakni CV. Putra Jaya Perkasa belum berhasil dimintai keterangan terkait informasi yang beredar di tengah masyarakat terkait pekerjaan proyek peningkatan jalan tersebut. Hingga berita ini diterbitkan belum ada penjelasan dari pihak pelaksana.