Gelombang Kerugian di Sumatera
Per hari Senin, 8 Desember 2025, BNPB melaporkan bahwa korban bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah provinsi di Pulau Sumatera — khususnya Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar) — telah mencapai angka yang tragis: 929 orang meninggal dunia dan 274 orang masih dinyatakan hilang.
Korban luka juga sangat banyak: diperkirakan hingga sekitar 5.000 orang.
Dampak Kerusakan: Rumah, Fasilitas, Infrastruktur
Selain korban jiwa, bencana ini menghancurkan sejumlah besar rumah dan fasilitas publik — mulai dari rumah tinggal, fasilitas ibadah, sekolah, hingga jembatan.
Secara spesifik, ribuan rumah rusak, banyak fasilitas umum seperti rumah ibadah, sekolah, fasilitas kesehatan, gedung/kantor serta infrastruktur jembatan dan jalan juga terdampak berat.
Sejumlah daerah terdampak kini harus menghadapi kondisi sulit: banyak warga kehilangan tempat tinggal, akses jalan terputus, dan layanan dasar — seperti kesehatan dan pendidikan — ikut terganggu.
Daerah Paling Parah & Sebaran Korban
Menurut data, salah satu wilayah dengan jumlah korban meninggal terbesar adalah Kabupaten Agam di Sumatera Barat.
Selain Agam, sejumlah kabupaten/kota di Aceh dan Sumatera Utara juga mengalami korban jiwa dan kerusakan masif — menunjukkan bahwa bencana ini benar-benar berskala luas dan mempengaruhi berbagai komunitas serta wilayah administratif di Sumatera.
Proses Penanganan & Tantangan di Lapangan
Tim SAR, bersama pemerintah daerah dan lembaga terkait, terus berupaya melakukan evakuasi, pencarian korban hilang, serta pendataan korban. Namun, kondisi medan yang berat, curah hujan tinggi, dan isolasi beberapa wilayah menyebabkan proses penanganan menjadi jauh dari mudah.
Sementara itu, kebutuhan mendesak — seperti hunian sementara bagi pengungsi, pemulihan infrastruktur, ketersediaan logistik dan layanan kesehatan — menjadi prioritas utama. Banyak pengungsi membutuhkan bantuan segera, serta penanganan medis dan psikososial.
Jangan Lupakan: Potensi Data Bertambah
Angka 929 meninggal dan 274 hilang bisa berubah — karena tim pencarian terus bekerja, dan ada kemungkinan korban ditemukan atau data diperbarui.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak — pemerintah, relawan, media, dan masyarakat — untuk terus memantau update resmi, serta membantu pencarian dan evakuasi bila memungkinkan.