Jakarta — Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera — Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat — terus menimbulkan duka mendalam. Menurut data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas telah melonjak hingga 836 jiwa, sementara 518 orang lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang.
Dalam konferensi pers yang digelar Kamis (4/12/2025), Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa “per pukul 16.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat 836 jiwa.”
Rincian per Provinsi
Di Aceh, tercatat 325 korban meninggal; sebanyak 170 orang masih hilang.
Di Sumatera Utara, korban tewas mencapai 311 orang, dengan 127 orang hilang.
Di Sumatera Barat, jumlah korban tewas dilaporkan 200 orang, sementara yang hilang terdapat 221 orang.
Selain itu, bencana ini juga menyebabkan ribuan warga luka-luka — tercatat sekitar 2.700 orang terluka. Kerusakan masif dilaporkan terjadi pada hunian, fasilitas umum, jembatan, hingga fasilitas pendidikan dan ibadah.
Dampak dan Situasi Terbaru
Banjir dan longsor yang melanda disebabkan oleh hujan ekstrem yang berlangsung beberapa hari — sebagai dampak dari fenomena cuaca besar. Beberapa wilayah kini terisolasi, membuat akses bantuan dan evakuasi menjadi sulit.
Pemerintah, bersama berbagai lembaga dan relawan, sejak beberapa hari terakhir telah berupaya keras melakukan evakuasi korban, distribusi bantuan, dan pemulihan akses ke daerah terdampak. Sementara itu, upaya pencarian terhadap korban hilang masih terus dilakukan — meskipun berbagai kendala, seperti medan berat dan kerusakan infrastruktur, memperlambat proses.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan dan mendukung upaya evakuasi serta pemulihan bersama.(***)